Selasa, 04 Juni 2013

Kisah Tentang Qarun.


 Kisah Singkat tentang Qarun
Kisah Qarun dalam al-Qur’an banyak disebutkan dalam surat al-Qashash.
Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.” (QS: al_Qashash: 76)
Dari ayat tersebut jelas bahwa Qarun merupakan salah satu kaum Nabi Musa. Menurut Ibnu Ishak, Qarun adalah pamannya Nabi Musa. Sementara menurut A’masy dan lainnya, dan pendapat ini pendapat masyhur, Qarun adalah sepupu Nabi Musa. Ayah nabi Musa yang bernama Imran adalah kakak dari ayah Qarun yang bernama Yashhar. Baik Nabi Musa maupun Qarun adalah keturunan Nabi Ya’kub, karena keduanya merupakan cucu dari Laway dan Laway adalah putra Nabi Ya’kub, saudara Nabi Yusuf, hanya berbeda ibu. Qarun merupakan leluhur Bani Israil.Hanya, semasa hidupnya banyak memeras dan hidup dari keringat Bani Israil.Karena itu, tidak heran apabila sebagian besar Bani Israil sendiri membencinya.
Pada awalnya Qarun adalah seorang yang sangat shaleh, baik, senantiasa mengikuti perintah Nabi Musa, hanya saja ia hidup dalam kemiskinan. Suatu hari ia datang menghadap Nabi Musa, agar ia didoakan menjadi orang kaya, sehingga ibadahnya bisa lebih rajin, dan dapat membantu saudara-saudaranya Bani Israil. Nabi Musa lalu mendoakannya, dan dengan idzin Allah, Qarun menjadi sangat kaya raya.Ia bukan hanya sukses dalam beternak, akan tetapi juga diangkat menjadi salah satu menteri oleh Ramses II, yang hidup pada saat itu. Cita-citanya untuk menjadi orang kaya kini sudah tercapai.Namun, sayang, kekayaannya telah menjadikannya lupa dan durhaka. Niat awal agar lebih khusyu ibadah dan membantu sesama, tidak pernah ia jalani.
Qorun yang tadinya miskin tapi baik dan shaleh, kini menjadi Qarun yang kaya raya akan tetapi sombong dan durhaka.Saking kayanya, kunci-kunci gudang kekayaannya tidak dapat lagi dipikul oleh mausia, tapi dibawa oleh 60 ekor unta (al-Qashash ayat 76).Qarun pernah pamer kekayaan; ia keluar dengan pakaian yang sangat mewah, di dampingi oleh 600 orang pelayan; 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan hanya itu, ia juga dikawal oleh 4000 pengawal dan diiringi oleh 4000 binatang ternak yang sehat, plus 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci kekayaannya. Orang-orang yang melihat saat itu, banyak yang terkesima dan kagum. Bahkan, sebagian mereka ada yang mengatakan: “Sungguh sangat ingin sekali seandainya bisa seperti Qarun” (al-Qashash: 79).
Sayang, dia sombong, dia sangat pelit dan dia sangat durhaka.Allah marah, dan seluruh kekayaannya amblas ditelah bumi. Bagaimana kisahnya?Suatu hari Nabi Musa as diperintahkan oleh Allah untuk mengerjakan Zakat.Nabi Musa as lalu mengutus salah seorang pengikutnya untuk mengambil zakat dari Qarun. Begitu sampai, Qarunlangsung marah, dan tidak mau memberikan sedikitpun dari kekayaannya.Karena, menurutnya kekayaannya itu adalah hasil kerja keras dan usaha sendiri, tidak ada kaitan dengan siapapun juga tidak ada kaitan dengan Allah atau dewa. Dalam kaitannya dengan peristiwa ini, Allah mencatatnya dalam al-Qashash ayat 78
Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka
Kesombongan dan keserakahan Qarun membuat Allah murka dan pada akhirnya menenggelamkannya beserta kekayaannya dalam perut bumi.
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi.Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah.Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)”. (QS: al-Qashash: 81)
Tempat di mana Qarun dan seluruh kekayaannya dibenamkan oleh Allah ke dalam bumi ini, berada di sebuah tempat yang kini dikenal dengan sebutan Danau Qarun (Bahirah Qarun).Tidak ada satupun kekayaan Qarun yang tersisa, selain puing-puing istananya yang sampai saat ini masih berdiri kokoh. Istana ini mengingatkan sekaligus menjadi saksi dan pelajaran bagi ummat sesudahnya, bahwa siapapun yang pongah, sombong dan kikir, nasibnya akan seperti Qarun, hancur, binasa.
Sejak ditenggelamkannya Qarun dan kekayaannya ke dalam bumi, maka sejak saat itulah sampai sekarang, setiap kali mendapatkan harta yang berada di dalam tanah atau di dalam bumi, kita seringkali menyebutnya dengan Harta Karun.
. Hikmah dari  Kisah Qarun
Sosok Qarun adalah kisah nyata yang diceritakan Allah untuk bisa kita tarik menjadi pelajaran.Dalam dunia yang serba materialism ini banyak orang seperti  Kisah Qarun di sekitar kita.Mereka adalah orang-orang yang terbuai dengan kenikmatan dunia dan melupakan karunia Allah yang dirizkikan kepadanya.
Boleh jadi kita pun terkena sifat qorunisme yang berbahaya ini. Agar kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa Qarun ini, maka kita harus senantiasa berpegangan dengan apa yang diwahyukan Allah dan juga yang disabdakan Rasulullah.
Dalam surat al-Qashash yang mengisahkan tentang Qarun, pelajaran yang dapat dipetik adalah bahwa manusia tidak boleh sombong dengan harta benda yang dimiliki dan memamerkannya, tidak boleh membanggakan diri serta tidak boleh iri terhadap harta benda yang dimiliki oleh orang lain.
Kisah Qarun tidak lebih sebuah narasi yang bercerita tentang keserakahan terhadap dunia. Perasaan sombong, angkuh, merasa paling hebat, iri hati adalah gambaran manusia yang menautkan diri pada hal keduniawian.Tak salah jika Imam Ghazali mengibaratkan dunia ini seperti meja yang membentang luas, yang disediakan bagi tamu-tamu yang datang dan pergi silih berganti.Di atas meja tersebut terhampar piring emas dan perak, makanan, dan minuman, yang berlimpah ruah. Tamu yang arif bijaksana makan dan minum tidak lebih dari yang ia perlukan. Sementara orang yang bodoh, dengan rakusnya mencoba membawa piring-piring emas dan perak hanya untuk memamerkan dirinya dan merebut makanan dan minuman yang ada di kanan dan kirinya.
Senada dengan gambaran Ghazali, nabi dalam sabdanya menyebut harta itu hijau, sedap dipandang mata dan manis.
عن حكيم بن حزام قال : سَاْلْتُ رَسُولُ اللهِ صعلم فَاَعْطَانِي ثُمَّ سَاْلْتُهُ فَاْعْطَانِي ثُمَّ سَاْلْتُهُ فَاَعْطَانِي ثُمَّ قَالَ : يَا حَكِيمُ اءنّ هَذَا الْمَالُ خَضِرَةٌ فَمَنْ أَخَذَهَ بِسَخَاوَةٍ نَفْسُ بُورِكَ لَهُفِيهِ وَمَنْ اَخَذَهُ بِاءشْرَافِ نَفْسِ لَمْ يُبَارِكْ لَهُ فِيهِ كَاالَّذِي يَاءْكُلُ وَلَأ يَشْبُعُ …….
“ Dari Hakim bin Hizam RA berkata: Saya pernah meminta Rasulullah maka beliau memberiku, maka saya meminta lagi dan beliau memberiku, kemudian saya meminta lagi maka beliau memberiku. Kemudian beliau bersabda: Hai Hakim! Harta itu hijau, sedap dipandang mata dan manis. Barang siapa mengambilnya denga hati pemurah, Allah akan memberinya berkah. Dan barang siapa mengambilnya dengan hati loba dan tamak, tidak akan diperoleh berkah dari harta tersebut seperti orang yang makan tidak pernah kenyang……( HR. Bukhari)

  Dewasa ini manusia sudah kerap terjebak pada ideologi modern yakni materialisme. Ideologi ini berdasarkan gagasan bahwa materi, harta atau kekayaan merupakan tolok ukur mulia tidaknya seseorang. Semakin kaya seseorang berarti ia dipandang sebagai orang mulia dan semakin sedikit materi atau harta yang dimilikinya  berarti ia dipandang sebagai seorang yang hina dan tidak patut dihormati. Maka di dalam sebuah masyarakat yang telah diwarnai sikap materialisme maka imbasnya adalah setiap anggota masyarakat akan berlomba mengumpulkan harta sebanyak mungkin dengan cara bagaimanapun, baik itu jalan halal, syubhat maupun haram.
Dalam sebuah masyarakat berideologi materialisme semua orang manjadi sangat iri dan berambisi menjadi kaya setiap kali melihat ada orang berlimpah harta lewat di tengah kehidupan mereka.Kehidupan hanya dipandang berdasarkan materi belaka.Sehingga nilai-nilai yang bersifat imaterial dianggap sebagai suatu yang irasional seperti relegiusitas maupun aspek-aspek nilai kemasyarakatan.
Dalam kaitannya dengan materelisme buta, Allah menampilkan sosok Qorun yang diabadikan dalam al-Qur’an sebagai pribadi yang amat serakah dengan harta.Tentu dibalik cerita tersebut ada maksud Allah supaya manusia mengambil himah dibalik Kisah Qarun. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qashash.
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi.Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata: “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah).” (QS: Al_Qashash:81-82)
Kalau kita tengok kondisi sekarang ini, maka keadaannya sangat mirip dengan zaman Qarun tersebut.Berbagai kemewahan tokoh kaya, selebritis, artis, olahragawan dan pejabat dipertontonkan di televisi dan media lainnya sehingga masyarakat berdecak kagum dan tentunya menjadi iri dan berambisi ingin menjadi hartawan seperti mereka pula.Sedemikian kuatnya ambisi tersebut terkadang muncullah berbagai kasus mengerikan di tengah masyarakat.Sebut saja munculnya perdagangan bayi, penjualan organ tubuh, pelacuran, korupsi, pencurian, perampokan.Semua dilakukan karena terbuai dengan mimpi ingin secara instan menjadi seorang yang kaya.
Kesimpulan
Qarun merupakan simbul sosok keserakahan yang dikisahkan dalam Al-Qur’an.Keserakahan terhadap harta benda menutup kebenaran dalam diri Qarun.Ia yang sebelumnya merupakan pribadi yang shaleh, menjadi individu yang congkak, kikir dan angkuh setelah Allah menganugerahkan rezeki yang melimpah. Tertutupnya kebenaran dalam diri Qarun menyebabkan murka Allah dengan menenggelamkan dirinya serta harta bendanya dalam perut bumi.
Dalam kehidupan modern ini, sifat-sifat Qarun ternyata juga menjangkiti sebagian manusia yang tidak memiliki keteguhan iman. Keinginan materi yang melimpah diusahan dengan berbagai cara meskipun harus bertentangan dengan norma agama maupun nilai-nilai kesusilaan.
Untuk membentengi diri dari sifat-sifat Qarunisme, kita harus senantiasa berpegang teguh dengan firman Allah dan juga sabda rasulullah. Jika hal tersebut mampu diimplikasikan dalam kehidupan ini, maka jaminan kebahagiaan dunia dan akhirat akan bisa diraih.

Inilah Istana Qarun


Qasru el-Qarun atau dikenali sebagai istana Qarun terletak di pinggir Tasik Qarun dan hampir 40 kilometer dari bandar Fayyoum. Istana ini sisa sebagiannya masih kokoh hingga kini dan tidak ditenggelamkan oleh Allah hingga saat ini sebagai pengiktibaran untuk umat manusia. Dipercayai terdapat 360 buah bilik di dalam istana ini yang menyamai 360 hari dalam setahun. Terdapat tiga tingkat yang menempatkan kaum kerabat dan tempat menyimpan harta Qarun tidak termasuk beberapa lapisan di bawah istana tersebut.

Al-Quran menerangkan tentang penampilan Qarun suka mempamerkan kebesaran dan kekayaannya. Kebiasaannya ia dilakukan tiada motif tertentu kecuali ia merupakan strategi menarik perhatian ramai agar ia dikagumi sebagai idola. Dengan mempamerkan kekayaannya juga bermaksud memberikan pesan bahawa ia mampu melakukan segala-gala, mengupah, membeli dan membiayai apa saja dan berapa saja.Dalam penceritaan selanjutnya al-Quran menyebut tentang adanya kelompok yang memang mengagumi Qarun, iaitu golongan material yang terlalu ghairah untuk menjadi kaya dengan cara apa saja. Mereka ingin menjadi Qarun, kerana ia adalah lambang kejayaan seorang usahawan, kejayaan yang hanya diukur dari jumlah yang tertimbun, tanpa mengambil kira dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan. Kerana itu Qarun mengakhiri hayatnya dengan nasib yang sangat tragik, hancur luluh ditelah bumi.al-Quran memberikan gambaran, bagaimana Qarun terbenam ke dalam bumi bersama rumah dan isinya  sekalian . – sejarah mesir -


LOKASI DITENGGELAMKANNYA QARUN.




Danau Qarun
Di manakah lokasi ditenggelamkannya Qarun tersebut? Mengapa banyak orang menganggap bila mereka menemukan harta terpendam selalu mengatakan dengan sebutan harta karun? Benarkah ia harta karun?
Menurut beberapa riwayat, lokasi tempat ditenggelamkannya Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi itu terjadi di daerah Al-Fayyum, sekitar 90 kilometer (km) atau dua jam perjalanan dengan menggunakan mobil dari Kairo, ibu kota Mesir. Menurut penduduk setempat, nama danau itu adalah Bahirah Qarun (laut Qarun). Di sekitar Al-Fayyum ini yang tersisa hanya berupa puing-puing istana Qarun.
Di lokasi ini, terdapat sebuah danau yang sangat luas. Panjang danau mencapai 30 km dengan lebar danau sekitar 10 km dan kedalaman mencapai 30-40 meter.Menurut DR Rusydi al-Badrawy, dalam bukunya Qashash al-Anbiya’ wa al-Tarikh (Kisah Para Nabi dan Sejarahnya), Bahirah Qarun ini dulu pernah dilakukan penelitian oleh ahli Geologi dari Eropa Barat. Penelitian difokuskan untuk membuktikan, apakah di lokasi tersebut pernah terjadi sebuah bencana berupa gempa hingga menenggelamkan Qarun beserta rumahnya, seperti diungkapkan dalam Alquran.
Hasilnya? Setelah melalui pengkajian yang komprehensif, tulis Rusydi al-Badrawy, para peneliti dari Eropa itu berkesimpulan bahwa di zaman dahulu kala, benar di lokasi itu pernah terjadi bencana berupa gempa bumi yang sangat besar, terutama di bagian sebelah selatan danau Qarun.”Ini membuktikan bahwa kisah Qarun pernah terjadi di sekitar danau tersebut,” tulis Rusydi. Dan, menurut penduduk Mesir, di Al-Fayyum ini dulunya Qarun tinggal.
Kini, danau Qarun tampak tenang. Meski di baliknya menyimpan sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi umat manusia. Yakni, kesombongan dapat membinasakan dirinya, sebagaimana yang terjadi pada Qarun.Rusydi menjelaskan, danau ini sudah ada sejak dahulu sebelum Qarun ada. Danau tersebut dulunya merupakan sebuah danau kecil yang disebut dengan Munkhafazh al-Laahun.
Tentu saja masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam di lokasi ini mengenai ditenggelamkannya Qarun. Sebab, bila di situ benar tempat Qarun ditenggelamkan bersama hartanya, tentunya akan ditemukan sejumlah harta kekayaan Qarun yang banyak itu.
Mengenai pendapat yang menisbatkan setiap harta terpendam yang ditemukan dinamakan harta Karun, hanyalah sebuah perumpaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Wa Allahu A’lam. n sya/berbagai sumber
Peninggalan Qarun di Al-Fayyum
Pintu Masuk Istana Qarun
Sekitar 150 kilometer (km) di Barat Daya Kairo, Mesir, tepatnya di Al-Fayyum, terdapat reruntuhan bangunan yang dipercaya sebagai tempat tinggal Qarun. Tempat ini berdekatan dengan Danau Qarun ( Qarun lake ), atau kurang lebih berjarak sekitar 2 km. Menurut beberapa sumber, bangunan yang masih berdiri kokoh adalah benteng yang dibangun oleh Qarun. Namun, ada pula yang mengatakan, bangunan itu adalah istana milik Qarun ( Qasharu Qarun ).

Bangunan yang tersisa di kampung Abaza atau Al-Fayyum ini, hanya berupa puing-puingnya. Namun demikian, orang yang berkunjung ke lokasi ini dapat menikmati sisa-sisa kekayaan Qarun dengan bangunannya yang sangat megah. Dua buah tiang yang menandakan kemegahan bangunan yang didirikan di zaman Qarun, masih tampak kokoh berdiri di dekat pintu masuk.
Masuk ke dalam bangunan, pengunjung juga dapat menyaksikan kemegahan istana Qarun. Menurut Aep Saepulloh Darusmanwiati, salah seorang pemandu wisata salah satu biro perjalanan wisata, istana Qarun ini belum selesai digali. Masih banyak bangunan dan kamar-kamar atau ruangan di bahwa tanah yang belum sempat digali, barangkali karena pemerintah Mesir tidak menganggarkan untuk menggalinya.
”Para pengunjung juga dapat naik ke atas istana sekaligus dapat menyaksikan bagian-bagian kamar yang dibuatnya. Seni arsitekturnya sangat luar biasa. Hal ini tampak dari jendela yang dibuat dari batu besar yang dipahat sangat indah dan cantik untuk memasukkan sinar matahari.”
Sementara itu, pada bagian paling atas, para pengunjung dapat melihat ada dua gambar menempel di tembok. Gambar pertama adalah seorang manusia berkepala buaya yang merupakan jelmaan dari Dewa Sobek, penguasa Al-Fayyum, dan kedua manusia biasa, hanya sayang yang tampak tinggal bagian perut ke bawah saja, kepalanya sudah tidak ada. Manusia ini boleh jadi adalah Qarun. Dua gambar dimaksud bermakna: ”Dewa Sobek akan selalu melindungi dan menaungi Qarun.” Wa Allahu A’lam. sya/berbagai sumber
Al-Fayyum: 1000 Hari

Al-Fayyum, tempat yang diyakini sebagai tempat tinggal Qarun pada zaman Nabi Musa dahulu, menurut riwayat sudah ada sejak zaman Nabi Yusuf Alaihissalam.Seperti dikutip Aep Saepullah dalam artikelnya yang berjudul Menjelajahi Kota Al-Fayyum, berdasarkan keterangan para ulama Islam yang dimuat dalam sejumlah karya klasik disebutkan, Nabi Yusuf yang pertama kali membangun Kota Al-Fayyum.Konon, sewaktu membangun kota ini, Nabi Yusuf memerlukan waktu sekitar 70 hari.
Aep Saepullah menambahkan, Al-Fayyum berasal dari bahasa Arab, yakni Alfu Yawmin yang berarti 1000 hari. Ada dua versi mengenai nama Al-Fayyum. Pertama, sebagaimana ditulis oleh Imam al-Humairy dalam bukunya ar-Raudh al-Mu’thar fi Khabar al-Aqthar, disebut Alf Yaum karena perharinya pajaknya mencapai 1000 ( alf ) dinar. Ini artinya, pajak satu hari di Al-Fayyum sama dengan seribu hari ( alf yaum ) di kota-kota Mesir lainnya. Hanya, riwayat ini tidak masyhur di kalangan para ahli sejarah.
Riwayat kedua, dan riwayat ini merupakan riwayat yang paling masyhur, bahwa penamaan Al-Fayyum ini erat kaitannya dengan Nabi Yusuf AS. Saat itu, setelah Nabi Yusuf mendekam di penjara selama 7 tahun, setahun kemudian Nabi Yusuf diangkat menjadi menteri perbendaharaan Mesir. Tugas pertama adalah menangani musim paceklik yang akan menimpa Mesir, selama tujuh tahun. Lalu, Nabi Yusuf menggali tiga buah selat di sekitar Sungai Nil untuk mengalirkan airnya ke Al-Fayyum, yaitu selat bagian barat, timur, dan bagian atas, hulu ( upper, sha’id ).
Dengan digalinya tiga selat tersebut, daerah Al-Fayyum menjadi subur dan hijau, karena air sudah masuk, baik dari Sungai Nil maupun air yang keluar dari dalam tanah. Setelah itu, Nabi Yusuf membangun 360 kampung di Kota Jaubah (Al-Fayyum) tersebut. Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlah hari dalam satu tahun (satu tahun berkisar sekitar 360 hari) dengan maksud bahwa satu kampung di Kota Al-Fayyum ini dapat mencukupi kebutuhan seluruh penduduk Mesir saat itu dari kelaparan dan kekeringan. Namun, proyek pembangunan itu diselesaikan hanya dalam waktu 70 hari.
Ketika raja Mesir saat itu melihat pembangunan yang dilakukan Nabi Yusuf, ia berkata: “Luar biasa, hanya dengan 70 hari saja, Yusuf dapat membangun kota ini, padahal untuk dapat seperti ini, minimal diperlukan waktu seribu hari ( Alf Yawm ). Ini betul-betul pertolongan dari langit”. Sejak itulah, nama Jaubah berubah mejadi Alf Yawm yang kemudian disingkat lagi menjadi kota Al-Fayyum.
Dengan ide luar biasa Nabi Yusuf inilah, Kota Al-Fayyum sekarang menjadi kota paling banyak airnya di Mesir. Orang-orang Mesir menyebut Al-Fayyum sebagai Makhzan al-Maa’ (gudangnya air). Saking banyaknya air, hingga saat ini dapat dijumpai beberapa kolam ikan di Fayyum, sesuatu yang tidak akan dijumpai di provinsi-provinsi Mesir lainnya, selain di Fayyum.
Menurut para ahli sejarah, air yang ada di Al-Fayyum ini sangat memengaruhi warna dan rasa dari Sungai Nil yang ada di Mesir secara umum. Apabila air di Al-Fayyum ini surut, warna dan rasa air Nil akan berubah di seluruh Mesir. Sekalipun sampai saat ini, belum terjadi, akan tetapi hemat penulis, hal demikian masih sangat mungkin, karena semua itu berkat ide brilian Nabi Yusuf yang menimbang dan mengukur ketinggian air Nil dimaksud.
Karena kesuburannya ini juga, Al-Fayyum termasuk provinsi yang banyak menghasilkan padi, yang tentunya tanaman padi ini jarang ditanam di provinsi lain, mengingat terlalu banyak memerlukan air. Itulah Al-Fayyum, provinsi paling subur di Mesir.
Ketika Yunani berkuasa di Mesir, Kota Al-Fayyum diganti dengan nama Crocodilopolis atau dalam bahasa Arab disebut dengan Madinah at-Timsah yang berarti Kota Buaya. Hal ini mengingat di Al-Fayyum dahulunya banyak sekali buaya yang berkeliaran. Untuk itu pula, dewa yang berkuasa dan menguasai Al-Fayyum–menurut kepercayaan Mesir Kuno–bernama Dewa Sobek yang digambarkan dengan tubuh manusia, tapi berkepala buaya.
Kincir (as-Sawaqi)

Di antara tempat yang menjadi objek wisata lainnya di Al-Fayyum adalah kincir air. Kincir-kincir ini merupakan ciri khas dari Kota Al-Fayyum. Bahkan, Al-Fayyum adalah satu-satunya kota di Mesir yang mempunyai kincir air.
Menurut penduduk setempat, ide pertama membuat kincir tersebut adalah dari Nabi Yusuf, ketika ia menata dan membangun Kota Al-Fayyum. Di Al-Fayyum sendiri ada lebih dari 200 kincir. Hanya, kincir yang berada di dalam Kota Al-Fayyum lain dari yang lain.
Kelainannya adalah bunyi dari kincir tersebut. Kincir-kincir lainnya tidak mengeluarkan suara atau bunyi. Bunyi kincir yang seperti orang yang sedang kesulitan, mohon bantuan itu, oleh penduduk Al-Fayyum sendiri dinisbahkan kepada suara Qarun. Bahwa, suara itu adalah suaranya Qarun yang setiap saat menyesali perbuatannya. Apakah betul atau tidak? Wa Allahu ‘alam.

1 komentar:

  1. http://beritataipanqqinfo.blogspot.sg/2017/11/usung-bodi-ala-iphone-x-inikah-iphone.html
    http://beritataipanqqinfo.blogspot.sg/2017/11/smalling-lini-depan-mu-mengerikan.html
    http://beritataipanqqinfo.blogspot.sg/2017/11/menolak-mengungsi-walau-dihujani-abu.html


    TAIPANQQ .INFO | TAIPANQQ .ORG
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • Whatsapp: +62 813 8217 0873
    • BBM : D60E4A61
    • BBM : 2B3D83BE

    BalasHapus